SEMARAKPOST – KEPAHIANG | Muncul lagi statement dari Vita seorang ASN di Kabupaten Kepahiang yang belakangan ini sedang ramai dibincangkan lantaran video dirinya yang tersebar luas sedang injak Al-Quran.
Ramai dibincangkan lantaran video tersebut secara drastis tersebar keseluruh media sosial. Hal tersebut mengundang amarah netizen hingga ciptakan kerusuhan publik di medsos.
Klarifikasi yang pertama kita ketahui bersama bahwa ia menyampaikan yang ia injak bukanlah Al-Quran, melainkan sebuah buku yasin berwarna kuning keemasan.
Selanjutnya, kepada media Vita mencoba berulang kali menyampaikan bahwa dirinya adalah korban atas insiden ini.
Vita mengaku bahwa ia salah dalam tindakan dirinya menginjak sebuah buku yasin tersebut, apalagi buku yasin tersebut dikatakannya adalah buku yasin peringatan wafat sahabatnya.
Namun dibalik itu, apa yang ingin sebenarnya Vita sampaikan sehingga dirinya berulang kali mengatakan bahwa ia adalah korban.
Berdasarkan informasi yang wartawan SemarakPost.com dapatkan adalah dirinya merasa dirugikan atas kejadian ini.
Awal mulanya video itu direkam oleh Vita sendiri untuk ditunjukan kepada pacarnya yang sekarang ini masih mendekam di penjara Bentiring.
Video itu bertujuan untuk meyakinkan sang pacar yang sekaligus pacarnyalah yang meminta Vita bersumpah dengan sembari menginjak Al-Quran, saat itu Vita menggunakan buku yasin untuk memenuhi permintaan pacarnya tersebut.
“Awalnya itu emang ada konflik, saat itu pacar saya meminta saya bersumpah menggunakan Al-Quran, saat saya lakukan sewajarnya dengan memposisikan Al-Quran tersebut di atas kepala ia malah meminta untuk diinjak,” jelas Vita saat ditemui awak media. Senin (13/10/2025)
Video tersebut dikonfirmasi dibuat pada bulan September 2025 lalu. Namun pada taggal 9 Oktober 2025 video tersebut tersebar luas diseluruh media sosial.
Dengan insiden ini, Vita menyampaikan bahwa ia adalah korban. Dan dikatakannya juga bahwa ia akan proses insiden ini untuk menuntut orang yang menyebar video tersebut.
“Iya saya salah, tapi jangan ditekankan terus ke saya, saya ini sebenarnya korban,” kata Vita.
Jadi bisa disimpulkan kenapa Vita mengatakan dirinya adalah korban dikarenakan ia mendapat tekanan saat membuat video tersebut. Setelah sudah memenuhi permintaan atas video tersebut, video yang seharusnya menjadi rahasia pribadi malah disebar luaskan sehingga mengganggu ketenangan dari Vita.
Untuk saat ini Vita sudah diperiksa oleh APH dan juga Inspektorat. Dikabarkan Vita juga akan dipanggil MUI untuk diperiksa.
Sementara pemkab akan memberikan sanksi kepada Vita setelah hasil pemerikasaan telah keluar.(mat)













