Sekolah Rakyat Kepahiang Siap Tampung 10 Ribu Siswa Miskin Ekstrem

SEMARAKPOST | KEPAHIANG – Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu akan terus berjalan.

Hanya saja, sebelum gedung utama yang dibangun di kawasan Kabawetan selesai, Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang harus terlebih dahulu mendirikan Sekolah Rakyat Rintisan.

“Sekolah Rakyat Rintisan ini wajib, karena kita membutuhkan murid dulu, sebelum nanti gedung utama atau gedung induk selesai,” kata Kadinsos Kepahiang, Helmi Johan.

Awalnya, Dinsos Kepahiang mengusulkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Ujan Mas untuk dijadikan lokasi sekolah rintisan ini.

Namun, dalam survei dan penilaian oleh tim dari Kementerian PU dan Kementerian Sosial, SKB ini dinilai belum memenuhi syarat untuk dijadikan sekolah rintisan.

“Makanya, tadi kita jajaki beberapa sekolah. Ada SMK 3 Ujan Mas, dan SPP di kompleks perkantoran Pemkab Kepahiang, belakang kantor bupati. Nanti kita sampaikan ke bupati, untuk pinjam pakai,” ujar dia.

Untuk murid sendiri, Dinsos Kepahiang mendata sudah ada sekitar 10 ribu murid yang layak masuk sekolah rakyat.

10 ribuan siswa ini terdiri dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Mereka berasal dari keluarga miskin ekstrem.

“Data kita itu, calon-calon siswanya siap,” ungkap Helmi.

Sebelumnya, Pemkab Kepahiang mengajukan lahan seluas 10 hektare di Kabawetan, berdekatan dengan lokasi waterpark untuk menjadi lokasi pembangunan Sekolah Rakyat.

Jika pembangunan berjalan tahun ini, rencananya Sekolah Rakyat ini akan meliputi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Di tahap awal, setiap rombongan belajar (rombel) akan diisi oleh 25 orang siswa. Sekolah Rakyat ini akan mengambil sistem boarding school, dimana siswa akan diinapkan di asrama.

Untuk anggaran sendiri, secara total, Kemensos RI akan menggelontorkan sebesar Rp 210 miliar di Kepahiang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *