sumber: Kompas.com
SEMARAKPOST – SEJARAH | Bengkulu merupakan provinsi yang terletak di pulau Sumatera. Ibu kota Provinsi Bengkulu berada di Kota Bengkulu.
Penamaan Bengkulu memiliki sejarah yang beragam dan menarik. Berikut beberapa latar belakang terkait asal-usul nama Bengkulu:
1. Bahasa Asing
Nama Bengkulu diyakini berasal dari kata dalam bahasa Inggris, yaitu “Bencoolen”. Sebutan ini digunakan oleh bangsa Inggris saat mereka mendirikan benteng Marlborough di Bengkulu pada abad ke-18. Sebutan ini kemudian diadaptasi menjadi Bengkulu dalam ejaan lokal.
2. Pengucapan Lokal
Dalam pengucapan masyarakat setempat, nama Bengkulu sering dikaitkan dengan kata “Bangkahulu.” Kata ini diduga berasal dari bahasa Melayu Kuno, yang menggambarkan daerah yang subur dan kaya akan sumber daya alam.
3. Cerita Legenda
Sebagian masyarakat menghubungkan nama Bengkulu dengan kisah-kisah legenda yang berkaitan dengan tokoh dan peristiwa di masa lampau. Salah satu cerita menyebutkan tentang seorang raja atau tokoh besar yang menjadikan wilayah ini sebagai pusat kekuasaan.
Nama Bengkulu mencerminkan keragaman budaya dan sejarah daerah tersebut, menjadikannya salah satu wilayah yang kaya akan warisan tradisional di Indonesia.
Ada banyak cerita tentang asal usul dan nama Bengkulu.
Ada yang menyebut nama Bengkulu berasal dari bahasa melayu, dengan kata
Bang berarti “pesisir”, Kulon berarti “barat”. Pergeseran dalam pengucapan lokal mengubah kata Bang menjadi Ben dan Kulon menjadi Kulu , sehingga akhirnya dikenal sebagai Benkulu atau Bengkulu . Hal ini mencerminkan posisi geografis Bengkulu di pesisir barat Pulau Sumatera.
Dalam sumber tradisional, nama Bengkulu dikaitkan dengan frase Bangkai di Hulu . Cerita ini Merujuk pada kejadian atau mitos yang berhubungan dengan perang besar, di mana banyak korban ditemukan di hulu sungai di wilayah tersebut. Dari cerita ini, nama Bangkai Hulu disingkat menjadi Bangkahulu
Dari banyak cerita asal usul Bengkulu, ada cerita yang banyak dikenal masyarakat Bengkulu, yaitu diambil kisah perang melawan orang Aceh yang datang hendak melamar Putri Gading Cempaka, anak Ratu Agung Sungai Serut.
Anak Dalam, saudara kandung Putri Gading Cempaka yang menggantikan Ratu Agung sebagai Raja Sungai Serut berteriak “Empang ka Hulu”. Artinya, hadang mereka dan jangan biarkan mereka menginjakkan kakinya ke tanah kita.
Dari kata-kata itu maka lahirlah kata Bangkahulu atau Bengkulu.
Bengkulu resmi menjadi provinsi pada tahun 1967 berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 , yang kemudian ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah. Kota Bengkulu pun ditetapkan sebagai ibu kota provinsi bengkulu.
Kerajaan di Bengkulu
Kerajaan-kerajaan di Bengkulu terdapat sekitar abad XII hingga abad XIII.
1. Kerajaan Selebar
Berlokasi di sekitar daerah Pelabuhan Pulau Baai dan Jenggalu. Kerajaan ini menguasai wilayah pesisir dan memiliki peran penting dalam perdagangan maritim.
2. Kerajaan Sungai Serut
Berdiri di sekitar kawasan Sungai Serut. Kerajaan ini dikenal dengan kekayaan tradisi dan sejarah lokalnya.
3. Kerajaan Sungai Lemau
Terletak di daerah Pondok Kelapa. Wilayah ini menunjukkan adanya sistem pemerintahan lokal yang kuat.
4. Kerajaan Empat Petulai
Berada di daerah Rejang Lebong. Kerajaan ini mencerminkan budaya masyarakat Rejang yang khas dengan struktur sosial yang unik.
5. Kerajaan Inderapura
Meski letaknya sebagian berada di Bengkulu, kerajaan ini lebih luas mencakup wilayah Pesisir Barat Sumatera. Kerajaan ini memiliki hubungan dagang yang kuat dengan dunia luar.
6. Kerajaan Sungai Itam
Terletak di daerah Lebak, kerajaan ini termasuk dalam komunitas lokal kecil yang berkembang pesat pada masa itu.
7. Kerajaan Gedung Agung dan Manau
Berlokasi di Bengkulu Selatan. Dua kerajaan ini menggambarkan dinamika politik lokal di wilayah selatan Bengkulu.
Sekitar abad XV, kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu di bawah pengaruh Kerajaan Majapahit yang mengalahkan Sriwijaya pada abad XIII.
Pada periode ini, kerajaan-kerajaan di daerah Bengkulu, khususnya daerah Rejang Lebong, dipimpin para biksu (pimpinan agama Budha) yang datang dari kerajaan Sriwijaya.
Pada periode ini, Bengkulu berkembang tulisan asli daerah dengan abjad Ka, Ga, Nga.
Setelah kekuasaan kerajaan Majapahit mundur, pada pertengahan abad XVI kerajaan di daerah Bengkulu masuk ke dalam pengaruh Kesultanan Banten.
Masa Penjajahan di Bengkulu
Inggris mulai menguasai Bengkulu pada tahun 1685 di bawah pimpinan Kapten J. Andiew dengan tiga kapal, yaitu The Caesar , The Resolusi, dan The Defence.
Dalam masa ini, ratusan prajurit Inggris meninggal karena kolera, malaria, dan disentri.
Bagi Inggris, perjalanan ke Bengkulu sangat susah. Saat itu, perjalanan pelayaran dari Inggris ke Bengkulu memakan waktu 8 bulan. Kondisi geografis dan cuaca memperparah tantangan dalam ekspedisi ini. Terjadi juga pertempuran dengan penduduk setempat.
Pada 1714 – 1719, Inggris mendirikan Benteng Marlborough di bawah pimpinan wakil Gubernur England Mdische Company (EIC), yaitu Josep Collet. awalnya bertujuan untuk memperkuat cengkeraman mereka di Bengkulu.
Namun, sifat Collet yang sombong dan angkuh memicu ketidakpuasan masyarakat lokal. Akibatnya, Pangeran Jenggalu memimpin perlawanan rakyat Bengkulu melawan pasukan Inggris
Akhirnya, Benteng Marlborough berhasil dikuasai dan Inggris terpaksa meninggalkan wilayah Bengkulu. Peristiwa ini menjadi momen heroik dalam sejarah perjuangan masyarakat Bengkulu dan kini diperingati sebagai Hari Jadi Kota Bengkulu .
pada 1824-1942. Pada 1942, Belanda kalah melawan Jepang. Lalu, Jepang berada di Bengkulu kurang lebih 3 tahun.