SEMARAKPOST KEPAHIANG – Kabar duka datang dari warga Kabupaten Kepahiang yang menjadi TKI di Taiwan lantaran Dedi Candra (30) ditemukan tewas di buritan kapal An Fong Nomor 116 pada 29 September 2024 lalu dengan seutas tali dilehernya.
Suasana duka masih terlihat di rumah duka Dedi Candra (30 tahun), warga Kepahiang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang meninggal di Taiwan, Minggu (20/10/2024) siang.
Pihak keluarga mengatakan tidak ada tanda-tanda apapun sebelum meninggalnya Dedi Candra (30 tahun). Ibu Dedi, Asna (56 tahun), menceritakan jika dirinya masih sempat berbicara di telepon dengan anaknya pada malam Sabtu, 28 September 2024 lalu, sehari sebelum Dedi ditemukan meninggal diatas kapal.
Saat berbicara di telepon ini, Asna mengatakan tidak ada yang aneh pada suara anaknya dan bisa tetap berbicara seperti biasa.
“Tidak ada tanda-tanda. Dia menanyakan nomor guru SMP, menanyakan kabar keponakan, adek-adek. Tidak cerita ini itu,” cerita Asna Minggu (20/10/2024).
Bahkan, di pagi Minggu, 29 September 2204 lalu, atau hari ditemukannya Dedi meninggal, Asna juga masih sempat berkomunikasi via pesan singkat.
Saat itu, Asna menanyakan apakah anaknya sudah bangun, dan menanyakan hari-hari Dedi.
Asna juga menceritakan bahwa sang anak akan pulang ke Indonesia pada November 2024 nanti. Kontrak kerjanya sudah habis, dan ingin pulang serta mengurus perpanjangan kontrak kerja.
Selama di Taiwan, Dedi Candra juga tidak pernah mengalami kejadian yang aneh-aneh. Komunikasi memang tidak terus-menerus, karena Dedi berlayar di tengah laut.
“Dia pesan, kalau tak ada telepon, berarti tengah berlayar,” ujar Asna.