Perjuangan Tiga Hari Tiga Malam Bukan Semata Untuk Pengakuan

SEMARAK POST | KEPAHIANG – Untuk dapat pengakuan kompeten dari Dewan Pers, kualitas dan profesionalitas wartawan diuji dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Sebagai organisisasi yang dituntut meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) wartawan, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bengkulu, menggelar UKW dua angkatan sekaligus.

UKW angkatan II dan III yang digelar di 2 tempat yakni Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Taman Mangrove Badrika selama 3 hari itu (18 -20 Maret 2023), merupakan kerjasama SMSI dengan Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) atau disingkat UPDM (B).

UKW Angkatan II dan III ini diikuti 86 peserta berdasarkan verifikasi dari Dewan pers dari 125 calon peserta yang mendaftar. 86 peserta UKW ini berasal dari 10 Kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

“Program ini merupakan program tahunan SMSI Bengkulu dalam rangka meningkatkan kualitas wartawan dan media siber. UKW ini juga diikuti wartawan dari berbagai media, tidak hanya dari media anggota SMSI, tapi juga dari berbagai asosiasi organisasi pers lainnya,” kata Wibowo Susilo, Ketua SMSI Bengkulu.

Melalui UKW, dapat mengukur apakah seseorang yang bekerja sebagai wartawan, dengan beberapa ukuran yang dibuat, sudah pantas disebut sebagai profesional, untuk tingkatan muda, madya, atau utama.

Banyak hal bersifat teknis, yang disebut sebagai pengetahuan atau ketrampilan jurnalistik, yang sangat vital dimiliki wartawan profesional, sebelum dia berhak mendapatkan sertifikat dan kartu kompetensi. Ini sesuai Peraturan Dewan Pers No. 1 tahun 2010, yang diperbarui dengan Peraturan Dewan Pers No. 4 tahun 2017 tentang Sertifikasi Kompetensi Wartawan.

Dilansir dari laman Dewan Pers, ada 6 tujuan Sertifikasi Kompetensi Wartawan. Pertama, untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan. Kedua, menjadi acuan sistem evaluasi kinerja wartawan oleh perusahaan. Ketiga, menegakkan kemerdekaan pers berdasarkan kepentingan publik. Keempat, menjaga harkat dan martabat kewartawanan sebagai profesi penghasil karya intelektual. Kelima, menghindarkan penyalahgunaan profesi wartawan. Keenam, menempatkan wartawan pada kedudukan strategis dalam industri pers.

Dari tujuan di atas dapat disimpulkan beberapa hal. Produk jurnalistik adalah karya intelektual, sehingga proses mulai dari menggali informasi sampai menyiarkan dalam bentuk berita harus selalu melalui kerja serius, berdasarkan fakta, dapat dipertanggungjawabkan, sehingga kalaupun ada yang menggugat, penyelesaiannya secara intelektual pula.

Dengan mengikuti uji kompetensi wartawan di level muda (wartawan), madya (redaktur), utama (pemimpin redaksi), juga sudah memahami pesoalan etik dan hukum terkait pers agar dapat lolos ujian. Mulai dari yang bersifat elementer seperti sikap profesional terhadap narasumber, tidak mengintimidasi, sikap berimbang, konfirmasi, sampai dengan sikap independen dan berpihak pada kepentingan publik.

Pada UKW kerja sama SMSI Provinsi Bengkulu dengan Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) kali ini, penulis mengikuti UKW jenjang utama (pemimpin redaksi). Berangkat dari Kabupaten Kepahiang menuju Kota Bengkulu pada pukul 15.00 Wib Jumat 17 Maret 2023.

Bersama 3 rekan wartawan yang juga ikut UKW yakni, Ujang Efendi wartawan
(jenjang muda), Mulyan (jenjang muda) dan Zainal (jenjang muda), penulis menginap di Hotel Xtra jalan Tanah Patah Kota Bengkulu (tidur sekamar berempat). Selain itu ada juga 2 rekan wartawan asal Kepahiang yang ikut UKW namun tidak berangkat berbarengan dan beda tempat menginap, yakni Alamsyah (jenjang muda) dan Sayuti (jenjang muda).

Selama 3 hari 3 malam diskusi, belajar, simulasi seputar tugas dan pungsi wartawan di dalam kamar hotel hingga larut malam. Pukul 5 pagi siapa yang bangun duluan membangunkan yang lain. Ada yang sholat subuh, ada yang mengulas materi Kode Etik Jurnalitik dan Undang-undang pers, sambil antrian mandi.

Sebelum menuju lokasi UKW, warung nasi uduk di kawasan Tanah Patah menjadi tujuan ngopi dan sarapan pagi sambil bersenda gurau.

Meski berusaha tidak gugup, wajah tegang saat masuk ruang ujian sulit disembunyikan. Mantan-mantan wartawan senior dari perusahaan pers terkemuka di tanah air ditunjuk menjadi penguji.

Sesi demi sesi 10 materi uji kompetensi sudah dilalui. Ketegangan peserta semakin memuncak jelang acara penutupan. Jumlah peserta yang dinyatakan kompeten diumumkan tapi tidak disebutkan nama.

Penyerahan piagam peserta UKW Utama Terbaik oleh Ketua SMSI Pusat, Firdaus kepada Kemas Ibrahim Fatoni, Senin 20 Maret 2023, di Aula Taman Mangrove Badrika, Kota Bengkulu.

Nama saya (penulis) disebut oleh pembawa acara untuk menerima piagam penghargaan sebagai peserta UKW utama terbaik. Kaget, juga bersyukur atas capaian itu, tapi tujuan ikut UKW bukan semata untuk mendapat pengakuan kompeten sebagai wartawan utama dari Dewan Pers, tapi lebih pada peningkatan profesionalitas dalam memenuhi hak informasi untuk masyarakat, independen dan tidak beritikad buruk sebagaimana diamanatkan dalam kode etik jurnalistik dan undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers.

Terima kasih kepada semua pihak dan unsur jejaring yang mendukung dan berpartisipasi sehingga Uji Kompetensi Wartawan kali ini berjalan lancar dan sukses. Harapan kedepan Kabupaten Kepahiang dapat menjadi tuan rumah ujian para pemburu berita ini.

Penulis :

Pemimpin redaksi Semarakpost.com

KEMAS IBRAHIM FATONI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *