Pohon Tua di SMPN 1 Kepahiang Bikin Resah dan Gelisah

Pohon tua di SMPN 1 Kepahiang
Pohon tua membuat warga resah

SemarakPost.com | Kepahiang Pohon tua di depan SMPN 1 Kepahiang membuat masyarakat resah dan gelisah. Terlebih disaat musim hujan seperti sekarang ini, ancaman pohon tumbang menghantui.

Terpantau, setidaknya ada 3 pohon yang berjejer diluar pagar SMPN 1 Kepahiang. Ukurannya lumayan besar dan berlumut. Menjulang tinggi hingga melewati kabel listrik PLN dan kabel telpon milik Telkom.

Keresahan yang dirasakan, guru, pelajar dan masyarakat sekitar cukup beralasan. Mengingat pada semester lalu pernah kejadian pohon tumbang disekitar SMPN 1 Kepahiang yang menghantam pagar sekolah hingga ambruk.

Plt Kepala SMPN1 Kepahiang, Susi, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, secara tertulis SMPN 1 Kepahiang sudah menyurati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

“Direspon DLH dan turun ke lokasi. Tapi, DLH tidak berani melakukan pemangkasan karena beberapa bagian pohon bersentuhan dengan kabel listrik dan kabel telpon. Tapi PLN dan Telkom yang tidak respon,” ungkap Susi.

Susi menambahkan, pihaknya juga (mendapat,red) laporan dari masyarakat sekitar, minta pohon dirapikan karena takut ketika angin dan hujan.

“Kami jelaskan pada masyarakat pohon itu bukan punya SMPN 1 Kepahiang. Kami berharap pihak terkait dapat merapikan beberapa pohon besar dan tua di depan dan samping SMP,” harap Susi.

Diberitakan sebelumnya, Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, akan melakukan pemangkasan pohon pelindung di pinggir jalan secara berkala. Hal itu disampaikan Plt Kadis DLH, Diki, melalui Kabid Kebersihan, Yulian, saat dijumpai di ruang kerjanya Jumat siang (14/1/22).

“Kita akan lakukan pemangkasan. Tapi belum bisa sekarang, karena kegiatan (anggaran,red) belum berjalan,” ungkap Yulian.

Yulian, menerangkan, program Ruang Terbuka Hijau (RTH) masih dilanjutkan. Rumusnya 10 persen dari luas lahan yang belum ada tanamanya akan ditanam jenis tanaman pelindung.

“Kalau kita tanaman mahoni kelemahanya tidak rindang, cuma tinggi saja sedangkan kesejukannya kurang,” terang Yulian.

Menyikapi aspirasi masyarakat terkait perapian pohon dipinggir jalan, Yulian mengaku sedang menyusun tenaga.

“Kita akan bikin sistem satgas dan kerja sama dengan BPBD,” ujarnya.

Yulian menegaskan, DLH hanya sebatas melalukan penangkasan, karena untuk melakukan penebangan terganjal dengan aturan.

“Intinya kita pemangkasan, kalau tebang tidak boleh karena ada aturanya,” tegas Yulian.

Diimbau, untuk untuk wilayah perkantoran prosedurnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyampaikan surat permohonan pemangkasan.(ton)

Baca juga :

https://semarakpost.com/2022/tumbang-pohon-melintang-di-jembatan-konak.html/

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *