SEMARAK POST | KEPAHIANG – Publik mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang memindahkan makam pahlawan dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Desa Pagar Gunung, Kecamatan Kepahiang.
Aspirasi warga itu disalurkan melalui media sosial yang belakangan menjadi viral. Bukan tanpa alasan, warganet menilai lahan seluas lebih kurang 1,3 hektar yang dibeli menggunakan APBD tahun 2017 seharga lebih kurang Rp. 1,6 Milyar itu belum sesuai fungsi.
Netizen berkomentar, TMP yang sudah ada gapura lengkap dengan tulisan Taman Makam Pahlawan Kabupaten Kepahiang itu hingga saat ini didalamnya belum terdapat satu pun makam pahlawan. Sebut saja salah satunya pahlawan Santoso yang saat ini makamnya masih berada di TPU Kelurahan Pasar Ujung, Kecamatan Kepahiang.
Sejauh ini, pengelola TMP dari Dinas Sosial Kabupaten Kepahiang menjadikan TMP sebagai taman bunga dilengkapi monumen meriam peninggalan kolonial.
“Makam almarhum Santoso (pahlawan, red) yang di Pasar Ujung dan makam Salim Batubara yang di Keban Agung itu dulu yang dipindahkan,” cuit pengguna akun FB Rabiun Jayan.
“Pahlawan dulu yang dipindahkan ke situ (TMP, red) mas bro,” komentar akun FB Ronald Setia.
Kepala Dinas Sosial, Helmi Johan, saat dikonfirmasi mengatakan akan mengutamakan pembangunan pagar dan konsultasi.
“Nunggu pagar dulu dan konsultasi, koordinasi dengan pihak terkait. Yang jelas kami berusaha untuk tembok keliling dulu, baru pindahkan makam. Supaya tidak jadi polemik dikemudian hari. Kalau belum dipagar sudah dipindahkan, nanti dikatakan tidak menghargai pahlawan,” kata Helmi Johan.
Mantan kepala sekolah ini mengaku telah berulang kali mengusulkan pembangunan pagar TMP tapi belum disetujui.
“Kami sudah mengusulkan pembangunan pagar sejak APBD Perubahan tahun anggaran 2022. Tapi realisasinya begitulah (nihil, red). Tapi kami tetap akan usulkan di APBD Perubahan 2023,” terang Helmi.
Disinggung tentang syarat pemindahan makam, Helmi menegaskan tidak terlalu rumit.
“Pihak keluarga (pahlawan, red) sudah ok. Cuma perlu pembiayaan dari Pemda untuk transportasi, akomodasi keluarga pahlawan, upacara militer dan lain- lain. Diperkirakan butuh anggaran Rp. 150 juta,” terang Helmi.
Saat ditanya apakah kecil kemungkinan makam pahlawan dipindahkan ke TMP tahun 2023 ini ?
“Bisa jadi,” pungkas Helmi.(ton)