SEMARAK POST | KEPAHIANG – Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga mempermudah pengguna jalan melihat dengan lebih jelas jalan yang akan dilalui pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan keamanan.
Fungsi utama lampu PJU adalah memberikan pencahayaan buatan bagi pengguna jalan sehingga mereka merasa aman dalam melakukan aktivitas perjalanan di malam hari.
Lampu PJU merupakan barang-barang elektronik yang rentan atau dapat dikatakan memiliki umur pakai yang pendek, sehingga kegiatan perbaikan dan pemeliharaan mutlak dibutuhkan. Perbaikan dapat meliputi perbaikan jaringan, penggantian lampu yang mati, atau pun pengecekan kondisi PJU. Idealnya begitu.
Namun yang terjadi di Kabupaten Kepahiang malah sebaliknya, beberapa hari yang lalu terdapat sejumlah lampu jalan yang menyala pada siang hari. Tepatnya di Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang.
Terpantau ada 3 tiang lampu jalan berjejer sebelah kiri jalan, lempunya menyala dan berkedip-kedip di layar kamera saat direkam. Kenapa lampu jalan kok menyala di siang hari ? Bukankan ini pemborosan ? Sedangkan Kabupaten Kepahiang sedang krisis ekonomi (katanya,red) ?
Untuk menjawab pertanyaan itu, Semarak Post lantas mengirim video lampu jalan menyala siang hari kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepahiang, Febrian Hendra. Secara teknis pria yang akrab disapa Bulle itu menerangkan lampu jalan yang menyala pada siang hari itu terjadi dikarenakan time switnya begeser.
“Time switnyo bergeser tu ton. Tinggal putar ajo di boxnyo. Time swit bergeser bisa jadi karena adanya pemadaman listrik dari PLN. Bisa jugo kareno ado yang iseng mutarnyo,” kata Bulle dengan logat Kepahiang, Rabu (8/02/2023).
Ditanya apakah 2023 ini ada kegiatan untuk lampu jalan ? Dengan sigap Bulle menjawab NIHIL.
“Parah ton (anggaran terjun bebas,red) dari plapon Rp 1 Milyar, tinggal Rp 400 juta. Disitulah galo, rutin kantor samo THL (tenaga harian lepas,red) hampir 50 orang setahun. Meninggal kami ton,” ungkap Bulle
Lagi-lagi persoalan minimnya anggaran menjadi kambing hitam disejumlah OPD.
Jika sebelumnya diberitakan, dokter spesialis angkat kaki dari RSUD Kepahiang, anggaran pemberdayaan perempuan perlindungan anak nol, Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan pangan yang seakan bangkrut, hari ini Dinas Perhubungan bagaikan hidup segan mati tak mau, lantas besok OPD mana lagi yang ngeluh minim anggaran ? Kenapa bisa begitu ? Apa yang terjadi dengan anggaran Bumi Sehasen ? Wallahualam bissawab.
Bersambung
Penulis :
Pimpinan Semarak Post
KEMAS IBRAHIM FATONI