SemarakPost.com | Kepahiang – Tak cukup uang, jembatan yang familiar disebut jembatan Kampung Bogor dipastikan belum juga direhab tahun 2022 ini.
Hal ini diungkapkan anggota DPRD Provinsi Bengkulu asal Kabupaten Kepahiang, Edwar Samsi SIp MM, Sabtu (1/01/22).
Menurut Edwar, pada tahun anggaran 2022 ini baru terakomodir peningkatan jalan Antar Desa Bandung Jaya sampai simpang tiga Desa Bengko dengan besar anggaran Rp. 6,7 Milyar.
“Untuk jembatan pokoknya kita lakukan penanganan sementara. Yang sempit dipangkal jembatan itukan disemen. Untuk membangun permanen kita belum bisa lakukan karena anggaranya tidak ada. Kita upayakan nanti tahun 2023. Kalau tahun 2022 kita sudah pembahasan,” ungkap Edwar.
“Sekarang kita sudah bangun bagian bawah jembatan Desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas. Untuk membangun jembatan Kampung Bogor itu diperkirakan butuh anggaran Rp 7 sampai 8 Milyar. Nanti kita cari celahnya, apakah kita bangun bagian bawahnya dulu selanjutnya usul ke pusat. Tapi kita minta Bupati Kepahiang juga bersurat ke Gubernur,” pungkas Edwar.
Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Kelurahan Pensiunan, Kecamatan Kepahiang ke Desa Kampung Bogor sudah selayaknya direhab.
Kondisi jembatan yang merupakan salah satu akses menuju objek wisata unggulan perkebunan teh Kabawetan itu selain ukuran yang tidak memadai kondisinya juga sudah memprihatinkan.
Setiap hari libur di jembatan itu kerap terjadi kemacetan. Wajar saja, ukuran jembatan terbilang kecil hanya cukup dilintasi satu mobil.
Seperti yang terpantau pada liburan tahun baru 1 Januari 2022 sekira pukul 13.30 Wib. Terjadi kemacetan di jembatan tersebut, akibatnya terjadi penumpukan kendaraan roda empat dari kedua belah arah. Belum lagi kondisi jalan yang sempit, menanjak dan menikung.
“Sudah boleh direhab jembatan itu. Tidak sesuai lagi dengan kemajuan zaman,” ujar Helmi, salah satu pengguna jalan.(ton)