SemarakPost.Com | Kepahiang – Sejak diresmikan pada 2019 lalu, pembangunan Masjid Agung Baitul Hikmah Kabupaten Kepahiang terkesan Stagnan.
Secara visual, saat ini terpantau kondisi 2 menara belum rampung karena masih berbentuk tiang pilar. Cat yang kusam memberi kesan bahwa Masjid yang digadang-gadang menjadi icon ini tidak terpelihara secara maksimal.
Seperti diketahui, pasca diresmikan Masjid Agung Baitul Hikmah Kabupaten Kepahiang dikelola oleh Yayasan Baitul Hikmah yang di Ketuai oleh Sekretaris Daerah.
Yayasan, dalam mengembangkan Masjid Agung ini mengandalkan dana hibah dari Pemkab Kepahiang sejak tahun 2020. Sayangnya dana hibah sesuai regulasi tidak dapat digelontorkan setiap tahun, tetapi harus berkelang 1 tahun anggaran.
Jadi, kalau tahun 2020 sudah dapat dana hibah, maka tahun 2021 tidak dapat mengajukan dana hibah lagi. Pengajuan baru dapat dilakukan pada tahun 2022.
Celakanya, dana hibah tahun 2022 sebesar Rp. 2 Milyar terancam tidak terserap untuk pembangunan Masjid Agung Baitul Hikmah lantaran terjadi perubahan struktur ketua Yayasan dari Sekda sebelumnya Zamzami Zubir kepada Sekda sekarang Hartono.
Berkaca dari perjalanan ini, maka wajar saja jika pembangunan Masjid Agung Baitul Hikmah Stagnan alias jalan ditempat.
Kalaulah mau berfikir jernih, maka sebaiknya Masjid Agung Baitul Hikmah jangan lagi dikelola Yayasan. Pemkab Kepahiang harus mengambil alih. Dengan demikian dapat dikucurkan dana pemeliharaan. Sehingga wajah Masjid kebanggaan orang Kepahiang ini bisa cerah dan berseri-seri.
Sedikit mengulas, bahwa untuk mendirikan sebuah Masjid Agung yang diberi nama Baitul Hikmah ini menapaki jalan panjang dan berliku.
Dimasa Bupati Bando Amin, ada masyarakat Kepahiang yang menjadi tersangka lantaran memperjuangkan hibah lahan dari Pemprov Bengkulu untuk membangun Masjid Agung. Hal ini dilakukan karena untuk mewujudkan sebuah impian agar masyarakat Kepahiang punya Masjid megah yang bisa dibanggakan.
Akan tetapi, setelah terwujud dan masjid Agung berdiri, Pemkab Kepahiang malah menyerahkan kepada yayasan. Muncul pertanyaan mengapa masjid Agung yang dibangun Pemkab Kepahiang dengan susah payah kok tidak mau dikelola sendiri oleh Pemkab Kepahiang?

Penulis : Kemas Ibrahim Fatoni ST
(Pimpinan Semarak Post)