SemarakPost.Com | Kepahiang – Pupuk langka, harga pupuk dipasaran mengalami kenaikan. Tak pelak, petani pun mengeluh.
Seperti dikatakan Rudi, seorang petani Kabawetan saat dikonfirmasi awak media, pada Minggu (30/01/22).
Melonjaknya harga pupuk non subsidi untuk jenis mutiara yang semula harganya berkisar Rp.600.000,- menjadi Rp.700.000,- /sak dengan isi 50 Kg. Pupuk urea yang semula Rp.400.000,-, menjadi Rp.500.000,- / sak dangan isi 50 Kg. Parahnya lagi, pupuk subsidi susah didapat.
Fenomena ini membuat petani mengencangkan ikat pinggang. Konsumsi pupuk pun dikurangi. Dampaknya akan berpengaruh pada hasil panen.
“Situasi ini memaksa kami mengurangi penggunaan pupuk. Tentu saja ini akan berpengaruh terhadap hasil panen nanti,” keluh Rudi.
Dalam kesempatan lain, Camat Kabawetan Yunanto, tak menampik adanya keluhan petani terkait masalah pupuk.
“Setahu saya, memang kebutuhan pupuk subsidi lebih besar dari pada suplay pupuk yang masuk, dan petani selalu kekurangan,” ujar Yunanto.(din)