SemarakPost.Com | Kepahiang – Tak terasa tahun ini Kabupaten Kepahiang sudah sampai pada umur ke-17. Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Kepahiang dibentuk berdasarkan undang-undang nomor 39 tahun 2003 tentang pemekaran Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang dari Kabupaten Rejang Lebong di Provinsi Bengkulu.
Sejarah mencatat pemekaran Kabupaten Kepahiang telah memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam segala aspek penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Kepahiang.
Usia 17 tahun belumlah terlalu tua untuk sebuah Kabupaten, namun usia ke-17 ini merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Kepahiang untuk melakukan introspeksi diri sekaligus melakukan evaluasi terhadap pencapaian keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi dalam mengemban amanah masyarakat Kabupaten Kepahiang.
Peringatan hari jadi ke-17 Kabupaten Kepahiang tahun ini terasa berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sudah lebih dari 8 bulan dunia dilanda pandemi covid-19 yang telah mengakibatkan kematian ribuan orang, terpuruknya perekonomian baik UMKM maupun korporasi dan terganggunya semua sendi kehidupan masyarakat.
“Mengingat kita belum dapat memastikan kapan pandemi covid-19 akan berakhir, maka selaku Ketua Satgas covid-19 Kabupaten Kepahiang kami menghimbau masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan. Pencegahan covid-19 tidak hanya bergantung pada pemerintah daerah bersama TNI, Polri dan Organisasi Perangkat Daerah saja, tetapi juga tergantung pada semua elemen masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan 3 M,” imbau Bupati.
Tahun ini Pemkab Kepahiang akan menyelesaikan pembangunan jalan akses ke wisata Kabawetan, jalan Cinto Mandi – Langgar Jaya – Damar Kencana dan Renah Kurung – Batu Bandung. Disamping itu sedang dilakukan perbaikan dibeberapa ruas jalan di Desa Talang Sawah, Kota Agung dan Desa Lubuk Penyamun. Saat ini juga Pemkab Kepahiang sedang melanjutkan pembangunan Majid Agung Baitul Hikmah, menambah beberapa fasilitas yang diperlukan untuk kenyamanan jemaah.
Beberapa pembangunan infrastruktur memang sempat tertunda akibat pandemi covid-19 dan beberapa kegiatan belum dapat dilaksanakan akibat realokasi anggaran, termasuk pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020. Namun demikian ada juga beberapa kegiatan yang dapat dikerjakan antara lain revitalisasi Pasar Kepahiang tahap pertama untuk memperindah wajah Pasar Kepahiang.
Akibat bencana banjir 2019, beberapa fasilitas umum rusak, seperti jembatan yang putus, jalan yang longsor dan kerusakan fasilitas umum. Berkat komunikasi yang intensif dan usaha yang terus menerus, Kabupaten Kepahiang memperoleh dana hibah dari BNPB pusat sebesar Rp. 22.3 Milyar.
“Dana hibah ini digunakan untuk membangun 7 jembatan gantung yang terdapat diantara Kecamatan Ujan Mas sampai Kecamatan Bermani Ilir. Yaitu jembatan gantung Ujan Mas, Air Hitam, Daspetah II, Tanjung Alam, Pagar Gunung, Pelangkian, Talang Pito. Selain itu jembatan beton Taba Tebelet gang Ketapang dan gang Devita, serta pembuatan pelapis tebing dan drainase ruas jalan simpang Bumi Sari. Semua kegiatan tersebut diharapkan akan selesai selama kurun waktu 6 bulan kedepan,” harap bupati.
Dalam upaya menyediakan fasilitas di destinasi wisata Kabawetan tahun 2021 akan dibangun objek wisata Water Boom di Kabawetan. Pembangunan fasilitas pariwisata akan dibangun secara bertahap.
“Disamping itu kita akan mengundang investor untuk membangun fasilitas Homestay, kuliner serta kerajinan souvenir sebagai usaha untuk melengkapi amenitas di destinasi wisata,” terang bupati.
Sebagaimana diketahui masa bhakti bupati dan wakil bupati kepahiang periode 2016-2021 akan berakhir pada tanggal 16 Februari 2021.
“Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa kami terus berusaha menyelesaikan tugas-tugas sesuai kemampuan kami yang ada dan waktu yang tersedia. Kami berdua telah berusaha sekuat tenaga dalam menjalankan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Namun demikian kami menyadari mungkin masih ada yang belum sempat kami tuntaskan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki dan kendala yang dijumpai diluar perkiraan kami,” pungkas bupati. (ton)