Madu Palsu Beredar di Kepahiang, Kapolres Himbau Masyarakat Waspada dan Teliti Sebelum Membeli

SemarakPost.Com | Kepahiang – Berkenaan dengan beredarnya madu palsu di wilayah Bengkulu khususnya di Kabupaten Kepahiang, Kapolres Kepahiang AKBP Suparman SIK.,MAP menghimbau kepada masyarakat untuk terus waspada dan teliti saat akan membeli dan mengkonsumsi madu.

“Saya Kapolres Kepahiang menghimbau utamanya kepada warga masyarakat Kepahiang, untuk berhati-hati baik yang telah membeli madu maupun yang akan membeli madu, mohon untuk benar-benar di cek. Karena madu palsu dari bau dan rasa itu tidak sama seperti madu aslinya. Hanya warnanya saja yang cenderung sama dengan madu asli,” ujar Kapolres usai konferensi pers dan reka adegan pembuatan madu palsu oleh para tersangka pada Senin (05/04/2021).

“Jadi perlu diantisipasi, untuk warga Kepahiang jika membeli madu harga normalnya itu 80 ribu kemudian kita minta 50 ribu diberikan, itu patut kita duga madu palsu,” tambahnya.

Disampaikan Kasat Reskrim IPTU Welliwanto Malau SIK., MH bahwa madu palsu sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan berkepanjangan.

“Dampak jika mengonsumsi madu palsu ini efeknya dapat menaikkan tensi, jika dikonsumsi cukup banyak bisa pingsan, bahkan bisa sampai hilang ingatan,” ungkap Kasat.

Diketahui sebelumnya, kasus pembuatan madu palsu atau praktik jual beli madu palsu oleh warga Aceh dan Riau di Kabupaten Kepahiang terjadi pada Minggu (21/03/2021) sekira jam 16.30 Wib dan 2 dari 3 tersangka utama telah berhasil diringkus Tim Elang Jupi Polres Kepahiang.

Dalam setiap produksi, dengan modal 1,3 juta para tersangka bisa memperoleh keuntungan hingga sekitar 22 juta. Pada keterangannya, tersangka SR (39) yang juga berperan dalam meracik madu palsu, mengaku menggunakan uang hasil keuntungan tersebut untuk membayar hutang dan bermain judi.

Tidak hanya itu, tersangka SR pun mengaku bersalah atas perbuatan yang telah dilakukannya.

“Kepada warga Kepahiang khususnya, Beserta Kapolres dan jajarannya saya meminta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi. Inilah terakhir kalinya bagi saya sebagai pelajaran,” sampai tersangka SR. (San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *