SemarakPost.Com | Kepahiang – Bupati Kepahiang Dr.Ir. Hidayatullah Sjahid, MM IPU, menghadiri gelaran rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Kepahiang pada Selasa (27/4/2021) pukul 10.45 Wib.
Acara rapat berlangsung di Aula Setda Kab Kepahiang, dan turut dihadiri Wakil Bupati Kepahiang, Kajari, Sekda, perwakilan Kodim dan perwakilan Pengadilan Negeri, serta kepala OPD.
Dalam laporannya Kepala BPBD Ir.Taufik, menyampaikan bahwa status darurat bencana Covid-19 masih belum dicabut meskipun perkembangan penyebaran virus yang semakin masif di Kepahiang.
“SK Bupati Kepahiang tentang Satda Penanganan Covid-19 masih berlaku sampai hari ini,” pungkasnya.
Diketahui, trend perkembangan penyebaran Covid-19 di Kepahiang puncaknya terjadi pada dua periode. Dimana pada bulan November tahun 2020 terkonfirmasi sebanyak 122 orang positif, kemudian Januari-Februari mendatar (landai). Pada Maret kasus mulai meningkat sebanyak 24 orang dan meledak di bulan April.
Menyikapi hal tersebut, Kepala BPBD Kepahiang Ir. Taufik menyampaikan beberapa upaya atau langkah strategis yang akan diambil guna mencegah munculnya kluster baru seperti larangan buka bersama sampai evaluasi terkait perizinan pesta.
“Terkait larangan buka bersama oleh Gubernur, beberapa daerah telah melakukan hal yang sama. Kita juga akan membatasi aktivitas mudik. Kemudian kegiatan yang sifatnya kerumunan akan diminimalisir karena kluster penyebaran tertinggi cenderung dari pesta dan ASN,” ungkap Taufik.
“Untuk destinasi wisata dan sekolah tatap muka hal tersebut masih perlu dipertimbangkan,” tambahnya.
Disampaikan Kadis Dinkes HM. Tajri Fauzan, SKm untuk bulan April sampai hari ini (27/04) telah terkonfirmasi 130 orang terpapar Covid-19 di Kabupaten Kepahiang dan kluster utamanya adalah dari kegiatan Pesta.
“130 kasus dan ini pecah rekor di Bengkulu. Kita juga masih ada tabungan 200 VCR yang belum terbaca,” pungkas Tajri.
Masih dikatakan Tajri, kemungkinan terjadinya ledakan Covid di Bengkulu adalah karena penyebaran OTG yang cepat sekali.
Untuk diketahui, angka kematian akibat Covid-19 tingkat nasional menyentuh angka 2,7%, Provinsi Bengkulu 2,5%, Kepahiang 1,4% dan untuk kesembuhan nasional 83,02%, Provinsi Bengkulu 90%.
Kasat Pol PP, Gani M.Si menyampaikan Satpol PP akan terus melakukan upaya tindakan, himbauan dan terus bergerak bersama TNI, Polri.
“Usul kami tempat wisata tutup, ini salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid.
Mulai tanggal 6 kami sudah siapkan anggota bahkan Damkar juga akan kita siapkan,” sampainya.
Sementara itu, Bupati Hidayatullah mengatakan bahwa situasi di India terkonfirmasi sangat mengerikan, Presiden India sendiri mengibaratkan dengan istilah Tsunami Covid-19.
“Kondisi Covid-19 bulan April di Kepahiang grafiknya mulai naik lagi. Sejak lama saya khawatir kluster pesta, namun masalahnya jika ditindak tegas tak jarang mendapat perlawanan makanya kita bertindak humanis,” ujar Bupati.
Disampaikannya, kedepan edukasi kepada masyarakat akan terus ditingkatkan dan diharapkan vaksinasi bagi guru dapat diprioritaskan, mengingat pentingnya peran guru dalam menghadapi proses belajar tatap muka.
“Kepada masyarakat ayo kita patuhi Protokol Kesehatan demi kebaikan bersama. Meskipun sudah divaksin, tetap utamakan Prokes, karena vaksin tidak menjamin kita aman dari virus. Untuk itu nanti kita tidak ada acara open house, buka bersama apalagi mudik. Sekali lagi ini demi kebaikan dan kesehatan kita bersama,” pesan Bupati.
Kapolres Kepahiang menambahkan, bahwa kegiatan Patroli Satgas akan kembali dilakukan mengingat ledakan kasus Covid yang terjadi.
“Meski kerumunan tidak bisa dihindari perlu diambil kebijakan untuk meningkatkan kembali patroli. Karena faktanya banyak pembeli takjil yang tidak pakai masker. Dan mulai tanggal 3 kita akan dirikan pos di sejumlah titik, mari jaga kesehatan,” tutupnya.
Dipenghujung rapat, kembali dilaporkan bahwa terdapat penambahan 46 kasus baru dari kluster Bank. (Ton)