SemarakPost.Com | Kepahiang – Sehubungan dengan program penanggulangan Covid-19 di wilayah Kabupaten Kepahiang, Satgas COVID-19 Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu membentuk Posko Vaksinasi Covid-19 Terpadu di depan Koramil 409-04/Kepahiang Kodim 0409/RL.
Posko vaksinasi terpadu ini merupakan inisiator dari BPBD, TNI, Dandim 0409 RL didampingi Koramil 409-04, Polres Kepahiang, Wabup, serta Pelaksana Satgas Covid-19 Kabupaten Kepahiang serta bekerjasama dengan pihak RSUD Kepahiang.
Dijelaskan Kapten Inf. Retno Suwarno bahwa tujuan diadakannya posko terpadu vaksinasi di depan koramil adalah untuk menghimbau serta mensosialisasikan kepada masyarakat agar mau di vaksin.
“Posko ini sudah dimulai sejak tanggal 13 November. Jadi mengapa pusatnya disini, agar para pedagang di pasar dan masyarakat yang melintas turut teredukasi dan mempermudah pelayanan sehingga mereka mau divaksin,” sampai Kapten Inf. Retno Suwarno.
Gelaran vaksinasi di Pos Terpadu dilaksanakan selama 6 hari dalam seminggu, yakni mulai hari Senin sampai dengan Sabtu.
“Disini kita tidak memasang nominal target capaian vaksinasi tiap harinya, karena target sebenarnya adalah sebanyak-banyak masyarakat ikut vaksin agar perlindungan diri serta keluarga lebih maksimal terhadap virus,” jelasnya.
Membicarakan seputar vaksinasi, tentu juga berhadapan dengan serangkaian hoaks yang beredar di masyarakat, terlebih perihal efek samping yang ditimbulkan.
Direktur RSUD Kepahiang, dr. Hulman August Erikson menyatakan, efek samping pasca vaksinasi seperti demam, merupakan salah satu bentuk respon imun. Dan setiap tubuh memiliki respon berbeda-beda terhadap vaksin. Sehingga masyarakat tidak perlu takut akan hal tersebut.
“Jangan percaya berita hoaks yang tersebar, jika terjadi demam itu pertanda bahwa tubuh membuat anti body, karena manusia tidak sempurna, efisiensi vaksin hanya 80% ini kenapa vaksin harus di lakukan dua kali rentang batas potensial aksi Sinovac 14 hari dan maksimum potensial aksi yaitu tiga bulan,” tutur dr. Hulman.
“Kemudian jika terjadi demam boleh meminum paracetamol. Dan apabila ada masyarakat setelah vaksin, dalam waktu satu minggu mengalami keluhan gejala seperti batuk pilek, disarankan untuk jangan pergi kemana-mana. Melainkan bisa kembali ke tempat vaksin agar dilakukan screening untuk langkah penanggulangan,” sambung dr. Hulman.
Sementara itu, kepada para disabilitas dan lansia yang memungkinkan untuk datang ke tempat lokasi vaksinasi diharapkan bisa datang sendiri dan bagi yang tidak memungkinkan untuk datang diharapkan agar keluarga mengkonfirmasi ke posko vaksin terdekat untuk memberikan informasi.
Untuk diketahui, Vaksin yang digunakan pemerintah dalam pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 nasional dipastikan aman, halal dan berkualitas. Sehingga masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk divaksin.
Jika sudah menerima vaksin, maka selanjutnya masyarakat diharapkan tidak abai pada protokol kesehatan, dengan terus memakai masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun. (Don)