SemarakPost.Com | Bengkulu – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil melakukan pemasangan buoy deteksi tsunami (InaBuoy) di perairan Bengkulu pada tanggal 21 Oktober 2021, dengan koordinat 4o 57’ 32.0644” S / 101o 17’ 50.3988” E atau 163 km dari Bengkulu.
Program tersebut dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2019, tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.
Terkait pemasangan InaBuoy di perairan Bengkulu tersebut, Gubernur Bengkulu mengapresiasi adanya sosialisasi InaBuoy dan berterimakasih atas perhatian dari Pemerintah Pusat melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengedukasi masyarakat yang ada di pesisir pantai Bengkulu.
“Memang seperti diketahui bahwa Provinsi Bengkulu rawan bencana khususnya gempa dan tsunami. Belum banyak pengetahuan bagaimana caranya menyelamatkan diri/evakuasi dan sebagainya,” ungkap Sekda Hamka Sabri saat mewakili Gubernur Bengkulu menjadi Keynote Speaker pada Webinar dengan Tema “Menyikapi Catatan Sejarah Tsunami Wilayah Bengkulu” dari Kabupaten Kepahiang (05/11/2021).
Lanjut Hamka, berbicara tentang tsunami pasti berbicara tentang laut dan berbicara laut pasti berbicara tentang masyarakat pesisir pantai. Bengkulu dengan garis pantai 525 km yang pesisirnya dihuni oleh masyarakat dengan berbagai profesi.
Oleh karena itu, dirinya sangat senang dapat teredukasi tentang alat deteksi tsunami ini oleh BRIN, mengingat berdasarkan catatan sejarah Provinsi Bengkulu tahun 1883 pernah terjadi tsunami yang sangat besar di wilayah pantai Bengkulu. Namun tidak mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat dikarenakan belum ada masyarakat yang menghuni sepanjang garis pantai.
“Tsunami bisa terjadi kapan saja, oleh karena itu ini penting bagi masyarakat Bengkulu, sehingga kita tahu bagaimana kita dapat menyelamatkan diri dari bencana tsunami,” ujar Hamka.
“Seperti kita ketahui bersama Pulau Sumatera memiliki megathrust dari Aceh sampai Lampung. Itu yang dapat berpotensi menyebabkan gempa dan tsunami jika ada patahan atau pergeseran lempengan dan sebagainya,” sambungnya.
Sementara itu, Sekda Hamka juga meminta kepada para pihak dan masyarakat untuk sama-sama menjaga keberadaan InaBouy tersebut.
“InaBuoy adalah alat yang sangat dibutuhkan, tolong sama-sama kita jaga, tolong diperhatikan, jangan sampai terjadi vandalisme, jika alat tersebut dicuri atau dirusak kita yang akan rugi,” pungkasnya.
Diketahui salah satu rangkaian dalam pengembangan inovasi teknologi InaBuoy adalah literasi teknologi Inabuoy. Sehingga masyarakat diimbau untuk bersama-sama saling menjaga dan melindungi buoy deteksi tsunami yang sudah terpasang untuk keselamatan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan tsunami seperti wilayah pesisir. (rls)