
SemarakPost.com | Kepahiang –Keadaan demografi wilayah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, tergolong cukup strategis, memiliki curah hujan tinggi, dan juga tanah yang subur. Tak mengherankan apabila lebih dari 60% perekonomian masyarakatnya didominasi oleh sub sektor perkebunan khususnya kopi dan lada disamping perikanan, bahan galian, industri pengolahan, bangunan, perdagangan, angkutan, pergudangan, komunikasi, keuangan, asuransi, jasa perusahaan, jasa sosial ataupun jasa perorangan.
Selain sektor tersebut, beberapa tahun terakhir dibawah pimpinan Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid perekonomian masyarakat dalam sektor pariwisata mulai dikembangkan. Sebagaimana termaktub dalam visinya selama menjadi Bupati bersama wakilnya pada periode 2016-2021 adalah “Terwujudnya Kabupaten Kepahiang Maju, Mandiri dan Sejahtera,” dengan menjalankan salah satu misinya melalui pengembangan perekonomian Kabupaten Kepahiang yang berdaya saing, berkeadilan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan.
Salah satu contoh pengembangan sektor pariwisata yang berdampak besar bagi masyarakat adalah dengan dibangunnya rest area, tulisan/merk Mountain Valley tepatnya di Desa Sidorejo yang diresmikan tahun 2018, dan Air Terjun Sengkuang di Desa Suka Sari, Kecamatan Kabawetan, Kepahiang, Bengkulu. Memang wilayah Kabawetan ini dianggap sebagai wilayah yang cukup potensial untuk pengembangan wisata bagi Bumei Sehasen, karena memiliki pemandangan begitu indah, sejuk, dan asri dengan hamparan kebun teh nya yang begitu luas, serta terkenal dengan masyarakatnya yang juga ramah.
Dengan adanya objek wisata baru ini, banyak pengunjung baik itu warga lokal ataupun dari luar daerah berdatangan ke Kabawetan terlebih pada akhir pekan atau pada hari besar. Banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai waktu liburan keluarga, piknik, atau hanya sekedar mengabadikan moment lewat bidikan kamera dengan berbagai pose. Pesonanya yang tak pernah lekang membuat wisatawan betah berlama-lama ditempat ini, terlebih tidak ada biaya masuk yang dibebankan pada pengunjung. Akses ke lokasi menuju Mountain Valley di desa Sidorejo pun terbilang tidak sulit, karena bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat maupun roda dua dan lokasinya bisa ditemukan dengan mudah melalui google maps.
Selain itu apabila pengunjung berkeinginan untuk menghabiskan waktu lebih lama di Kabawetan, sudah tersedia beberapa alternatif penginapan seperti guesthouse Desa Sidorejo yang memiliki 6 kamar (dikelola oleh pemerintah daerah), serta beberapa homestay dari swadaya masyarakat di Desa Sidomakmur dan di Kelurahan Tangsi Baru. Dengan banyaknya pengunjung yang terus berdatangan, akhirnya pun membawa berkah tersendiri bagi masyarakat. Dimana terlihat banyak pedagang yang membuka pondok kecil-kecilan untuk berjualan aneka makanan dan minuman.
“Ya bersyukur sekarang tiap hari minggu saya bisa jualan disini. Jualannya ada jajan, minuman, lotek, dan hasilnya juga lumayan buat nopang kebutuhan keluarga,” ujar salah seorang pedagang disana.
Tidak hanya itu, banyak warga Kabawetan pun merasa senang dengan perkembangan wilayahnya yang terasa dari waktu-kewaktu. “Dalam beberapa tahun terakhir ini, Kabawetan memang terasa banget bedanya, lebih dikenal oleh banyak orang karena wisatanya yang memang banyak dan variatif, tidak seperti dulu yang hanya sekadar hamparan kebun teh saja,” kata salah satu warga Kabawetan.
Dalam beberapa waktu kedepan Pemerintah Daerah juga mencanangkan untuk kembali membangun beberapa wisata penunjang di Kabawetan seperti waterboom, pusat pemandian air panas yang bersumber dari Bukit Hitam, serta wisata edukasi dilahan milik Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga seluas 2 Ha.
Wilayah Kabawetan memang memiliki keunikan tersendiri untuk sektor pariwisata dan hal itu terbilang cukup menjanjikan bagi perkembangan ekonomi dimasa yang mendatang. Semoga hal ini tetap menjadi atensi pemerintah setempat, sehingga program pembangunan Kabupaten Kepahiang dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. (Sani Utami)