Polres Kepahiang Tangkap 2 Tersangka Curat

Konfrensi pers
Konfresnsi pers.

SemarakPost.com | Kepahiang2 orang pelaku pencurian dengan pemberatan (Curat) yang beraksi di dua lokasi berbeda pada Selasa (14/1) lalu, berhasil ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kepahiang.

Masing – masing Tersangka berinisial AS (33) warga Kelurahan Padang Lekat Kecamatan Kepahiang, dan SH (24) warga Desa Cinto Mandi Kecamatan Bermani Ilir.

Menurut keterangan Polisi, kedua tersangka ini diamankan di lokasi berbeda, berbekal pengaduan dari para korbannya ke Mapolres Kepahiang.

AS diamankan diamankan di kediamannya di Kelurahan Padang Lekat pada pukul 22.00 WIB, Selasa malam. Sementara SH diamankan lebih dulu yakni pada pukul 19.00 WIB di Jalan Pasar Tengah Kecamatan Kepahiang.

Kapolres Kepahiang AKBP Suparman, S.IK didampingi Kasat Reskrim AKP Yusiady, S.IK dalam keterangan pers yang digelar di Mapolres Kepahiang, kemarin (15/1) membenarkan penangkapan kedua tersangka tersebut.

“Benar, keduanya beraksi di tempat berbeda pada waktu yang bersamaan. AS mencuri 1 unit handphone merek Vivo V15 milik Bambang Irawan (39), seorang PNS warga Desa Taba Tebelet Kecematan Kepahiang. Sementara SH mencuri beberapa perlengkapan rumah tangga milik Andi Irawan (16) seorang pelajar asal Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, yang kost di Kelurahan Dusun Kepahiang,” terang Kapolres.

Barang bukti yang berhasil diamankan berupa 1 unit handphone Vivo V15 yang dicuri oleh AS.

Kemudian barang yang dicuri oleh SH, berupa 1 unit rice cooker, sepasang sepatu merek adidas, sepasang sepatu merek DC, 1 bungkus beras dengan berat 3 Kg, dan 1 buah botol bekas air mineral tempat korban menyimpan uang Rp 600 ribu.

“Saat ini keduanya masih kita amankan di Mapolres Kepahiang, dan masih dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Kapolres.

Sementara itu, SH mengaku terpaksa mencuri lantaran ia dan istrinya sudah 2 hari tidak makan, pasca diusir oleh neneknya yang tinggal di Kelurahan Padang Lekat Kecamatan Kepahiang.

“Awalnya saya bekerja menjual buah di tempat nenek saya, katanya supaya bisa mengumpulkan ongkos pulang ke Pekanbaru. Namun setelah lama bekerja, saya tidak diberikan gaji dan malahan diusir. Makanya saya terpaksa mencuri,” katanya.(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *