Operasi Zebra Nala 2020 : Polda Bengkulu Kedepankan Edukasi Penyebaran Covid-19 dan Bakti Sosial

SemarakPost.Com |Kepahiang – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini Dirlantas Polda Bengkulu bekerja sama dengan Polres Kepahiang dan PT Sarana Mandiri Mukti Melaksanakan Operasi Zebra Nala 2020 dengan mengedepankan edukasi pencegahan Covid-19 serta melakukan acara bakti sosial di Kabawetan, Kepahiang, Bengkulu pada Sabtu (31/10/2020).

“Terkait dengan operasi zebra 2020, dahulu kala operasi zebra identik dengan penindakan di jalan ya kan, penertiban lalu lintas dijalan. Tapi tahun 2020 ini kita lakukan lebih meluas daripada itu. Kita terfokus dan terkonsentrasi yaitu untuk bersama-sama menangani dan mencegah penyebaran pandemi Covid-19 ini. Kita tahu bahwa dinamika kegiatan kita ada bakti sosial, bagi masker, dan pembagian stiker,” ujar Dirlantas Polda Bengkulu Kombes Pol Budi Mulyanto S, IK. MH.

Dalam pelaksanaannya, operasi Zebra ini sengaja dilakukan di hari libur terlebih libur panjang seperti saat ini. Tujuannya adalah untuk menekan pertumbuhan klaster-klaster baru terkait penyebaran Covid-19.

Pada kesempatan tersebut Budi juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Polres Kepahiang melalui Satlantas terkait sektor operasi zebra yang di lakukan di Kepahiang.

“Terkait Polres Kepahiang melalui Satlantas yang dalam hal ini bergelidig sektor operasi zebra di Kepahiang saya ucapkan terimakasih karena saya bisa melihat dari laporan termasuk dari media-media interaktif baik cetak maupun eletronik bahwa semua kegiatan itu simultan komprehensif benar-benar sesuai dengan harapan yang digariskan oleh pimpinan pusat maupun Polda,” sampai Budi.

Tak hanya itu, Dirlantas Polda Bengkulu juga menghimbau masyarakat agar tidak perlu merasa takut terhadap pelaksanaan operasi zebra 2020 ini.
“Kemudian untuk masyarakat Kepahiang pada umumnya adalah ketika ada operasi zebra 2020 ini tidak perlu takut. Karena kita disini melaksanakan kegiatan yang edukatif. Kecuali adalah benar-benar tindakan yang membahayakan nyawa manusia. Misalkan balapan liar, terus beberapa aktifitas di jalan raya yang setidaknya membahayakan orang lain baru kita akan tindak. Tapi selagi kita masih bisa memberi edukasi, maka kita akan beri edukasi dari yang paling ringan hingga yang paling berat,” jelas Budi. (San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *