Lakoni 19 Adegan, Begini Cara Pelaku Bunuh Karyawan SPBU Kepahiang

SemarakPost.Com | Kepahiang – Kasus pembunuhan yang terjadi di SPBU Pasar Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu pada Kamis (19/11/2020) lalu sekitar pukul 22.15 Wib di reka ulang (rekonstruksi) oleh Sat Reskrim Polres Kepahiang langsung di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (03/12/2020) pukul 13.40 Wib.

Dalam rekonstruksi yang dikemas dalam 19 adegan itu tergambar jelas kronologis dan rangkaian aksi pembunuhan korban. Terdapat 4 pelaku dalam aksi pembunuhan ini, akan tetapi polisi menghadirkan dua orang tersangka, masing-masing berinisial DP (18)  dan JS (16), sedangkan 2 tersangka lain berinisial AK dan RK yang sudah ditetapkan DPO dan akan diperankan oleh pengganti.

Para pelaku memeragakan sejumlah adegan berdasarkan perannya masing-masing, mulai dari mendatangi korban, berkelahi, hingga proses penusukan dan pergi melarikan diri.

Adegan rekonstruksi diawali aksi saksi RS menelpon tersangka 1 yaitu DP untuk memperbaiki alat ATG pada Kamis (19/11/2020). Kemudian DP datang ke SPBU Pasar Kepahiang, karena ruangan sudah terkunci, DP mengambil kunci dari rumah saksi berinisal SR.

Setelahnya, DP kembali ke SPBU dan menjumpai saudara korban GU. Kemudian DP menghubungi rekannya berinisial AK. Selain itu menurut tersangka DP, dirinya sempat berkelahi dengan GU.

“GU ngajak berkelahi, ninju kepala saya. Pipi sebelah kiri ditinju, sebelah kanan ditampar. Tapi saya tidak membalas,” ujar DP sebagai tersangka 1.

DP mengaku tidak mengetahui alasan perbuatan GU, bahkan DP sempat mengatakan jika ada masalah bisa cerita dan bisa diselesaikan baik-baik, tidak dengan cara kekerasan. Hal tersebut juga terlihat dari sepanjang reka adegan 2 sampai 6 yang diperankan DP dan memperlihatkan hubungan yang tidak baik diantara keduanya.

Pada puncak pertikaian antara GU dan DP yang terjadi didalam mushalla SPBU, DP menjatuhkan GU kelantai. Kemudian rekannya AK yang saat ini menjadi DPO masuk  kedalam mushalla dan ikut menghajar GU. Tak lama kemudian rekannya JS (tersangka 2) yang sedari tadi berada didalam ruang mushalla seketika mengeluarkan pisau dari sisi kanan pinggangnya meggunakan tangan kiri dan langsung menusuk GU (korban) sebanyak 4 kali di bagian punggung belakang dan Kemudian menusukkan 1 kali dibagian dada kiri korban. Setelah mengetahui korban sudah tidak sadarkan diri, para tersangka langsung pergi melarikan diri.

Selesai acara rekonstruksi, Kasat Reskrim Iptu Welliwanto Malau, SIK, MH menjelaskan bahwa tujuan dilakukannya reka ulang adalah untuk memberi gambaran kepada polisi tentang peristiwa pembunuhan tersebut.

“Dari rekon untuk pembuktian yang lebih fakta ditemukan dalam tindak pidana ini sudah terbukti bahwasannya yang pertama tidak ada perencanaan sebelum dilakukannya tindak pidana. hal tersebut karena tersangka Joni telah membawa pisau itu setiap harinya untuk perlindungan dirinya,” ujar Kasat Reskrim Iptu Welliwanto.

“Secara mendadak di mushalla mereka berkumpullah disitu, berawal dari saudara Gery (korban) yang akan meninju saudara dari si tersangka DP. secara spontan si JS langsung respon refleks menusuk punggung belakang dari saudara si korban sebanyak 4 kali, kemudian korban terbangun baru dada kiri, lalu mereka kabur,” pungkasnya. (din/san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *