SemarakPost.com | Kepahiang – Wakil Ketua Komisi I DPRD Hariyanto, S.Kom menyoroti kasus thalasemia yang diderita belasan anak di Kabupaten Kepahiang. Hariyanto menyebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kepahiang harus menjemput bola kepada setiap instansi, masyarakat dan lainnya dalam melakukan edukasi pentingnya aktivitas donor darah.
Sebab dikatakan Hariyanto 12 penderita thalasemia yang ia ketahui sejak sepekan terakhir kesulitan untuk memperoleh donor darah, sementara mereka yang menderita penyakit langka kelainan darah bawaan harus ditransfusi darah setiap bulan bahkan per dua pekan sekali. Kendati pengidap thalasemia sangat memerlukan bantuan donor darah, tapi Hariyanto menyebut program donor darah tidak dilakukan untuk pengidap thalasemia.
“Donor darah tidak hanya dibutuhkan oleh pengidap thalasemia, tapi juga masyarakat yang membutuhkan. Oleh karena itu perlu suport juga untuk fasilitas donor darah, PMI yang berperan atas hal itu harus ada empati dan memaksimalkan peran mereka,” ujar Hariyanto dilansir dari Bengkulutoday.com
Dikatakan Hariyanto, seharusnya PMI Kepahiang tidak lagi kesulitan ataupun beralasan tidak adanya tempat penyimpanan darah karena rumah sakit umum yang ada di Kepahiang dapat memfasilitasinya. Terlebih lagi, Pemerintah Kabupaten melalui dana APBD telah membantu dana hibah untuk organisasi PMI.
“Jadi selama ini kegiatan donor darah yang dilakukan di Kepahiang disimpan di PMI Rejang Lebong, sementara saat dibutuhkan tidak bisa untuk Kepahiang karena tidak ada MoU resmi. Sedangkan, PMI Kepahiang juga tidak koordinasi ke rumah sakit umum di daerah kita untuk menyimpan di bank darah rumah sakit,” jelas Hariyanto.(**)
