Hidup Tanpa Marah dalam Menjalankan Tugas

SemarakPost.com | KepahiangKejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, mengadakan pembekalan, Selasa (3/3/2020) siang.

Dalam pembekalan yang mengusung tema ” Hidup Tanpa Marah Dalam Menjalankan Tugas” itu, Kejari Kepahiang menghadirkan Abi Fakhri Nabhan Rabbani, sebagai narasumber.

Diketahui, Abi Fakhri Nabhan Rabbani merupakan seorang tokoh pendidikan Indonesia, yang juga Da’i Internasional sekaligus konsultan kejiwaan. Tak hanya itu, beliau juga penulis buku best seller yang berjudul Sholat khusuk dan hidup tanpa marah, serta guru besar pondok peradaban Bandung.

Terpantau, kegiatan yang digelar lesehan di Aula Kejari Kepahiang tersebut dihadiri Bupati Kepahiang Dr Ir Hidayattullah Sjahid MM IPU, Ketua DPRD Kepahiang Windra Purnawan SP, Sekdakab Kepahiang Zamzami Zubir SE MM, Kajari Kepahiang H Lalu Syaifudin SH MH (seluruh jajaran), Waka Polres Kepahiang Kompol Rudi S SH, Perwira penghubung Kodim 0409 RL, perwakilan Bapak kelas 2 A Curup, Ketua KPU Kepahiang Mirzan Pranoto Hidayat, Ketua MUI Kepahiang H Rabiul Jayah SAg MH, para pejabat eselon 3 dan eselon 2 dilingkungan Pemkab Kepahiang dan vertikal serta Ormas.

Bupati Hidayattullah Sjahid

Bupati Hidayattullah menyampaikan, amarah seyogyanya dapat diredam.

“Kita harus menahan marah. Apalagi di medsos, yang kini sudah trand ujaran kebencian dan fitnah. Terlebih jelang Pilkada fitnah berseliweran menghilangkan akal sehat. Saya mau belajar lagi untuk lebih bersabar. Semoga kita semua diberkahi Allah SWT,” ungkap Bupati dalam sambutannya.

Orang yang suka marah-marah pertanda ada gangguan jiwa. Demikian dikatakan Ustadz Abi Fakhri Nabhan Rabbani mengawali tausyiahnya.

“Sering sholat, haji, puasa, belajar ilmu dimana-mana, mengaku paham ilmu agama, dia bilang kajinya tinggi, bahkan sudah jadi ustad dan mimpin sholat tapi masih juga marah-marah ini bukti orang tak kenal tuhan,” tegas Ustadz.

“Jangan mudah tersinggung, jangan berprasangka buruk sebelum tabayun. Lama-lama bisa gila,” sambungnya.

Wabup, Ketua TP PKK, istri Kajari

“Hubungan kerja tidak bagus, suami istri tidak akur, bermasyarakat tidak baik jika kita sering marah,” sambungnya lagi.

“Barang siapa yang menahan nafsu amarahnya surga tempatnya, barang siapa yang tidak bisa menahan amarah neraka tempatnya. Islam mengajarkan untuk membalas keburukan dengan kebaikan. Inilah indahnya Islam,” ujar Ustadz.(ton)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *