SemarakPost.com | Kepahiang –Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Selasa (28/1/20) meresmikan Sistem Resi Gudang (SRG) kopi di Kabupaten Kepahiang, SRG digadang-gadang memiliki prospek yang baik dalam meningkatkan pendatan usaha tani melalui tunda jual. Dimana, kata Gubernur saat panen petani dapat menyimpan atau menjual hasil pertaniannya di gudang, kemudian dijual pada saat harga komoditas pertanian tinggi.
SRG yang dibangun menggunakan anggaran dana Kementerian Perdagangan di Kabupaten Kepahiang tahun anggaran 2013 lalu baru beroperasi pada tahun ini, diketahui Pemerintah Daerah Kabupaten memberikan izin pada PT Cyberindo Persadana Nusantara untuk mengelolanya.
“Diberlakukannya sistem perdagangan bebas saat ini, maka resi gudang sangat diperlukan untuk membentuk petani pengusaha dan petani mandiri. SRG dilahirkan dengan misi utama untuk meningkatkan kualitas komoditi dan yang terpenting meningkatkan penghasilan kesejahteraan petani,” jelas Gubernur.
Managemen PT Bengkulu Mandiri yang menjadi koordinator pelaksana PT CPN Aswani Saidina menyampaikan sistem ini nantinya mendorong petani untuk lebih profesional sehingga petani dapat menghasilkan komoditi terbaik dan berkualitas ekspor. Pihaknya menyatakan sistem SRG tidak menerima kopi asal-asalan dari petani, melainkan hanya menerima sistem tunda jual ataupun jual dengan produksi kopi terbaik yaitu kopi petik merah.
Justru pernyataan ini berbanding terbalik dengan sistem panen kopi di Kabupaten Kepahiang yang mayoritas petani kopi melakukan panen kopi dengan sistem petik hijau atau asalan.
“Mulai mengelola SRG kami akan melakukan sosialisasi menggandeng pemerintah daerah, mekanisme yang diterapkan adalah tunda jual, sistem hanya menerima kopi hasil petik merah saja, bukan kopi asalan atau bukan petik merah,” ujar Asnawi.(rls)