SemarakPost.com | Kepahiang – Turun pusaka berarti mencuci yang tujuannya mensucikan keris yang merupakan benda pusaka yang dimaknai sebagai perwujudan tradisi dalam merawat warisan leluhur di Desa Tertik, Kabupaten Kepahiang. Istilah turun pusaka ini merupakan prosesi turun menurun, pusaka yang berumur puluhan tahun itu terdiri dari keris, tombak, tali pinggang kulit kayu, buku hingga peralatan kecantikan peninggalan leluhur yang dijaga sampai dengan saat ini.
Tradisi ini diyakini sudah dilakukan oleh para pemilik pusaka sejak turun menurun. Apalagi, jika pusaka diyakini memiliki keistimewaan di desa tersebut.
“Turun pusaka ini merupakan tradisi dalam rangka merawat pusaka peninggalan nenek moyang, prosesi ini dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, dan 4 tahun sekali di Desa Lubuk Sahung. Turun menurun prosesi ini perlu dijaga,” sampai juru kunci M. Nuh yang merupakan keturunan ke-10.
Dia mengatakan prosesi turun pusaka sebagai cara merawat serta menghargai peninggalan nenek moyang yang diturunkan kepada penerusnya, masyarakat umumnya melakukan tradisi turun pusaka. Turun pusaka merupakan tradisi mencuci benda-benda peninggalan nenek moyang.
“Karena tradisi pencucian benda pusaka bertujuan untuk menghilangkan energi negatif atau pengaruh buruk, ” sampainya.(**)