SemarakPost.Com | Bengkulu – BMKG Provinsi Bengkulu gelar Rapat Koordinasi Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi di wilayah Provinsi Bengkulu, Kamis (19/11) di Ruang Rafflesia Kantor Gubernur.
Berdasarkan peta monitoring HTH untuk wilayah Provinsi Bengkulu update 11 November 2020 secara umum dalam kategori masih ada hujan (No Drought), sedangkan hari tanpa hujan terjadi dalam kategori sangat pendek (1-5 hari) terjadi disebagian wilayah Kabupaten Mukomuko bagian utara, sebagian Kabupaten Bengkulu Utara bagian barat, sebagian Kabupaten Bengkulu Tengah, dan seluruh Kotamadya.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Dr. Soemarno usai memimpin rapat tadi menyampaikan terdapat tiga fenomena cuaca yang bisa terjadi di wilayah Provinsi Bengkulu dan menyebabkan bencana hidrometeorologi salah satunya banjir. Kedepannya, Pemrov akan terus bersumbangsi dalam penanganan bencana yang sudah terjadi maupun yang masih dalam prediksi.
“Ini yang perlu kita waspadai. Apabila ketiga fenomena cuaca ini terjadi dalam waktu yang bersamaan, pastinya seluruh stakeholder akan turun untuk terlibat mengatasi persoalan ini,” ungkap Soemarno.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar, menjelaskan bahwa wilayah Indonesia akan mengalami peningkatan musim hujan sebanyak 73% dimulai pada bulan Oktober dan November.
“Saat ini masyarakat diminta untuk waspada dalam menyambut kedatangan musim hujan yang juga dibarengi dengan fenomena La Nina. Mengingat fenomena La Nina yang puncaknya akan berlangsung pada bulan Desember dan Januari,” kata Rusdi.
Tidak hanya itu, Rusdi juga mengatakan bencana bukanlah tanggung jawab satu instansi, melainkan tanggung jawab bersama. (rls)