Pengukuhkan Satgas PPA dan Kader PATBM serta FPPI dan Launching e-PANA.
SemarakPost.com | Kepahiang –Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepahiang, Senin (25/112019) pukul 11.30 Wib.
Dalam kunjungan itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, menyaksikan mengukuhkan Satgas PPA dan Kader PATBM serta FPPI oleh Bupati Kepahiang Hidayattullah Sjahid.
Dilanjutkan, Launching Pelayanan Pengaduan Aplikasi e-Pana Berbakat oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Kegiatan itu dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Kepahiang, Desa Kelobak, Kecamatan Kepahiang.
Wabup Netty Herawati, Dandim 0409 RL Letkol Inf Sigit Purwoko, Kajari Kepahiang Lalu Syaifudin, Wakapolres Kompol Rudi S SH, Sekdakab Zamzami Zubir, Sekretaris Pengadilan Negeri Kepahiang, Ketua TP PKK Kabupaten Kepahiang Efie Hidayat, para Asisten Bupati serta unsur OPD Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, Camat, Kades dan Kader PATBM se-Kabupaten Kepahiang, jumlah peserta berkisar 1750 orang hadir termasuk seluruh kader PATBM.
Kepala DPKA Provinsi Bengkulu Purita Ramadani, dalam laporannya mengatajan tujuan kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan peranan masyarakat dalam perlindungan perempuan dan anak.
“Hari ini kita memberikan pengenalan wadah, sebuah aplikasi layanan pengajuan berbasis aplikasi yang dapat diakses melalui android (e-pana). Aplikasi ini memberi kemudahan bagi masyarakat untuk melapor jika ada kekerasan terhadap perempuan dan anak dimasyarakat,” kata Ramadani.
Melalui aplikasi, sambungnya masyarakat juga dapat memperolah pengetahuan bagaimana pola pengasuhan dan perlindungan anak.
Menurutnya, peluncuran aplikasi ini untuk efisiensi. Karena kalau sosialisasi butuh biaya besar, dengan ini masyarakat bisa mandiri cari di aplikasi e-pana.
Peran kader juga kita tingkatkan untuk menjadi admin besarnya untuk kemudian disampaikan ke pihak terkait. 50 orang satgas PPA akan dikenalkan dengan aplikasi ini, untuk penerapan lebih lanjut.
Bupati Hidayattullah Sjahid berharap kader PPA menjadi ujung tombak identifikasi kejadian kekerasan perempuan dan anak, untuk kemudian ditindak lanjuti ke lembaga advokasi perlindungan dan juga penyelamatan.
“Data Lapas Curup, tahun lalu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anan ada 41 perkara, tahun 2019 ini naik menjadi 70 kasus. Ini ada trend kenaikan pelanggaran terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu Satgas PPA agar dapat mencegah terjadi perbuatan serupa serta dapat mengidentifikasi dan menanggulanginya,” harap Bupati Hidayat.
Mengawali sambutannya, Gubernur Rohidin Mersyah, memaparkan keberhasilannya dalam aspek pembangunan.
“Jalan Seberang Musi sudah Hotmix, Polda tipe A, Bandara naik status internasional, jalan tol sedang digarap, kedepan Korem juga naik status. Ini sudah ada bangunan fisik, tapi kalau perempuan dan anak menjadi korban kekerasan sehingga bermuram durja maka tidak ada artinya pembangunan yang kita lakukan,” teriak Rohidin diatas mimbar.
“Belum berhasil seseorang jika tidak berhasil menjamin masa depan anaknya.Tidak ada gunanya regulasi, satgas dibentuk terus jika kekerasan terhadap anak terus meningkat. Makanya kita kukuhkan lagi kader PPA dan Launching e-pana. Kita minta Kader PPA lakukan pendekatan persuasif jika melihat gelagat yang kurang baik terhadap kekerasan perempuan dan anak segera identifikasi,” imbuh Rohidin.
“Ini bukan politis, jalan di
Provinsi Bengkulu selesai dibangun semua, bukan omong kosong tapi bisa dibuktikan. Tapi hilang semangat saya jika anak dan perempuan di Bengkulu menderita karena korban kekerasan. Maka dari itu mari kita buat anak dan istri tersenyum,” harapnya.(ton)